Pentingnya Keterbukaan Informasi Publik Bagi Desa di Sekitar SM Bukit Rimbang Bukit Baling

RIAU REPORTASE - Desa-desa di sekitar kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling (SMBRBB) perlu segera membentuk PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi).

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Riau, Tatang Yudiansyah pada kegiatan Workshop Keterbukaan Informasi Desa, yang diikuti oleh 8 Desa, disekitar kawasan SMBRBB, di Kantor Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Selasa (06/08/2024). Tatang menjelaskan, dengan terbentuknya PPID sesuai amanat Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, desa-desa di sekitar kawasan Bukit Rimbang Bukit Baling bisa menerapkan jeterbukaan informasi desa. "Tujuan keterbukaan informasi adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Karena penerapan keterbukaan informasi di suatu wilayah bahkan negara akan berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakatnya," katanya.

Selain itu, sambung Tatang, penerapan keterbukaan informasi di desa, selain memperkaya informasi untuk masyarakat, juga akan meningkatkan partisipasi mereka dalam proses pembangunan. "Masyarakat juga akan teredukasi terkait banyak persoalan seperti regulasi yang kadang berbenturan dengan keinginan masyarakat sekitar kawasan suaka margasatwa," lanjutnya.

Pada acara tersebut, Komisioner KI Riau Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi (PSI), Asril Darma, memaparkan teknis pembentukan PPID desa serta Peraturan Komisi Informasi (Perki) tentang Standar Layanan Informasi Publik Desa. "Sehingga dengan terbentuknya PPID ini, maka aparatur desa yang ditugaskan bisa memberi layanan informasi kepada siapapun yang membutuhkan sesuai dengan aturan perundang-undangan. Aparat desa juga tidak perlu lagi takut atau khawatir dengan ada pihak-pihak yang meminta informasi ke kantor desa sesuai jam pelayanan," kata Asril.

Workshop yang dibuka oleh Kepala Dinas Kominfotik Kabupaten Kampar yang diwakili Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Salmi Hadi ini ditaja greenradioline, sebagai mitra lokal Yapeka dalam konsorsium Kerabat. Workshop ini juga masih dalam rangkaian kegiatan Integrated Tiger Habitat Conservation Programme (ITHCP) serta dalam rangka penguatan keberadaan Radio Komunitas Lintas Subayang yang berada di gerbang kawasan SMBRBB. (rls/red001)