Jangan Terjebak Fenomena Diskon Jelang Lebaran!
Kamis, 02/07/2015 - 15:46:49 WIB
PANGKALAN KERINCI-Biasanya diskon besar-besaran akan bermunculan menjelang lebaran. Setiap pusat perbelanjaan, mall, distro dan pasar-pasar tradisional saling berlomba menggoda calon pembeli dengan strategi pemasaran mereka masing-masing.
Namun, calon pembeli atau masyarakat hendaknya jangan mudah terjebak oleh bujuk rayu sang penjual. Karena, jeli dan cermat dalam membeli adalah sifat bijak yang harus diteladani.
Untuk itu kita himbau ke warga masyarakat yang akan berbelanja lebaran Idul Fitri untuk hati-hati dengan beberapa penawaran diskon atau obral murah. Karena, ternyata kadang kala itu hanya tipuan semata. Jangan sampai maksud hati ingin dapat barang murah, tetapi akhirnya menuai kecewa.
"Ketika memasuki bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri, biasanya sering kita lihat fenomena diskon besar-besaran, obral atau diskon di berbagai pusat perbelanjaan hingga pasar tradisional sering membuat seseorang tidak berpikir panjang," beber Nazaruddin Arnazh, Ketua DPD PAN Kabupaten Pelalawan mengingatkan calon pembeli, Kamis (2/7/2015).
Saat melihat tulisan "diskon", imbuh anggota Komisi I DPRD Pelalawan ini, hingga 30%, 50%, 75%, banyak yang langsung memasukkan jenis barang yang berlabel diskon tersebut ke dalam kantong belanja alias langsung tertarik membeli.
Katanya, seyogyanya perlu dicermati, tidak semua pedagang dan toko memberikan potongan harga atau diskon besar yang sesungguhnya. Ada beberapa yang melakukan tipuan halus. Tipuan-tipuan halus ini sering tidak kita sadari, sesungguhnya harga telah dinaikkan dulu. Trik ini sebetulnya sudah banyak diketahui warga, tapi tetap saja banyak yang tergoda.
"Oleh karena itu kecermatan dan kejelian kita dituntut betul agar kita tidak terjebak dalam godaan diskon dan obral ini. Untuk itu agar kita tidak tertipu dengan istilah diskon dan obral ini sebenarnya kiatnya sederhana, pertama lihat model barangnya, kemudian bandingkan dengan barang yang sama di tempat lain yang tidak
menawarkan diskon. Jika harganya sama, berarti diskon yang ditawarkan tersebut semata-mata trik untuk menggoda kita, namun jika perbandingan harganya cukup jauh berarti memang diberikan diskon yang sesungguhnya," ungkap Nazar lagi.
Ditambahkan Arnazh lagi, kemudian yang kedua jika barang tersebut memang diberikan diskon adanya, kita juga jangan langsung bungkus, tapi perhatikan baik-baik barang tersebut jangan-jangan barang tersebut adalah barang yang sudah cacat atau rusak.
"Karena, biasanya barang cacat adalah prioritas untuk didiskon atau diobral, karena barang seperti itu tidak bisa diretur atau ditukarkan kembali. Prinsip penjual tentu kalau tidak dijual akan otomatis rugi," pesan Nazar. (rrc3)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan EMAIL: redaksi.riaureportase@gmail.com atau
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :